Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memproyeksikan aset seluruh perusahaan pelat merah bisa mencapai Rp 2.000 triliun di penghujung tahun 2009. Hingga saat ini, aset BUMN sudah mencapai Rp 1.800 triliun.
Menurut Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar, bagi sebuah korporasi, aset yang besar itu penting.
“Tapi yang lebih penting lagi adalah bagaimana menata, mengelola, dan mengoptimalkan aset-aset tersebut sehingga menjadi nilai tambah bagi BUMN tersebut,” katanya dalam sambutannya saat peluncuran buku ‘BUMN Membangun Bangsa’ di kantor pusat Pertamina, Jakarta, Kamis (29/10/2009) malam.
Ia mengatakan, dari tahun ke tahun, laba BUMN terus meningkat. Jika dibandingkan sejak periode awal Kabinet Indonesia Bersatu Jilid I, maka terlihat lonjakan hingga 212 persen. Meski begitu, hingga tahun 2008 lalu masih ada sekitar 27 BUMN yang mengalami kerugian.
“Ada empat kebijakan untuk menangani BUMN rugi, yaitu restrukturisasi, akuisisi, merger, atau likuidasi,” katanya.
Dalam memori jabatan yang ditinggalkan mantan Menteri BUMN Sofyan Djalil, terdapat 14 prioritas agenda berkelanjutan, untuk pembinaan dan peningkatan kinerja BUMN ke depan.
“Rumusan itu sangat membantu saya untuk memetakan persoalan dan menyusun program kerja, baik untuk agenda 100 hari, maupun jangka menengah dan panjang,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Mustafa juga berterima kasih kepada Sofyan karena dinilai sudah berhasil menciptakan kondisi yang mendukung, merumuskan berbagai kebijakan yang relevan serta meletakkan dasar yang kokoh bagi peningkatan kinerja BUMN ke depan.
“Dengan demikian saya memiliki modal yang besar dan penting untuk memajukan dan mengembangkan BUMN ke depan,” ujarnya.
Buku ‘BUMN Membangun Bangsa’ yang baru saja diluncurkan, merupakan inisiatif dari Kementerian Negara BUMN masa pemerintahan Sofyan Djalil sebagai Menteri Negara BUMN.
Buku yang merekam jejak peran dan kontribusi BUMN ini, dapat menjadi rujukan bagi siapa saja yang ingin memahami pembangunan nasional Indonesia, khususnya sektor perekonomian.
Buku ini memberi gambaran dari tahun ke tahun BUMN terus berproses, berbenah dan berubah, untuk mencapai kondisi yang lebih baik, dalam rangka mencapai visi dan misi, serta tujuan dan hakikat keberadaan BUMN.
sumber : detikcom – Jumat, Oktober 30
Leave A Comment