Hepatitis C

Hepatitis C – merupakan penyakit hati kronis. Penyakit Hepatitis C ini diakibatkan oleh virus Hepatitis C. Saat ini terdapat sekitar 180 juta orang penderita di dunia. Penyebaran penyakit Hepatitis C ini terjadi melalui cairan tubuh khususnya darah baik melalui transfusi ataupun pemakaian obat bius dengan suntikan.
Dalam perkembangan penyakit Hepatitis C, hati penderita akan mengalami sirosis (pengerasan hati) yang kemudian akan berlanjut menjadi kanker hati (hepatoselulerkarsinoma). Penyakit Hepatitis C tahap lanjut, resiko terjadinya kematian sangat besar.

Tidak ada vaksin untuk Hepatitis C. Cara untuk mencegah adalah dengan mengurangi resiko paparan dengan virus Hepatitis C yaitu dengan mencegah perilaku berbagi jarum atau alat-alat pribadi seperti sikat gigi, alat cukur dan gunting kuku dengan orang yang terinfeksi Hepatitis C.

Penyakit Hepatitis C

Penyakit Hepatitis C adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis C (HCV= Hepatitis C virus). Virus Hepatitis C masuk ke sel hati, menggunakan mesin genetik dalam sel untuk menduplikasi virus Hepatitis C, kemudian menginfeksi banyak sel lainnya.

15% dari kasus infeksi Hepatitis C adalah akut, artinya secara otomatis tubuh membersihkannya dan tidak ada konsekwensinya. Sayangnya 85% dari kasus, infeksi Hepatitis C menjadi kronis dan secara perlahan merusak hati bertahun-tahun. Dalam waktu tersebut, hati bisa rusak menjadi sirosis (pengerasan hati), stadium akhir penyakit hati dan kanker hati.

Penyebab Hepatitis C


virus Hepatitis C

Hepatitis berarti pembengkakan pada hati.Banyak macam dari virus Hepatitis C. Dalam banyak kasus, virus yang masuk ke dalam tubuh, mulai hidup di dalam sel hati, mengganggu aktivitas normal dari sel tersebut, lalu menggunakan mesin genetik dalam sel untuk menduplikasi virus Hepatitis C kemudian menginfeksi sel lain yang sehat.

Jika anda penderita Hepatitis C, sangat penting untuk mengkonsumsi makanan sehat dan menghindari alkohol. Alkohol akan memperparah kerusakan hati anda, baik anda dalam pengobatan ataupun tidak.

Salah satu gejala umum dari Hepatitis C adalah kelelahan kronis. Kelelahan juga bisa sebagai efek samping pengobatan Hepatitis C. Rasa lelah akibat Hepatitis C dapat diatasi dengan istirahat cukup dan menjalankan olah raga yang rutin.

Virus Hepatitis C sangat pandai merubah dirinya dengan cepat. Sekarang ini ada sekurang-kurangnya enam tipe utama dari virus Hepatitis C (yang sering disebut genotipe) dan lebih dari 50 subtipenya.

Hal ini merupakan alasan mengapa tubuh tidak dapat melawan virus dengan efektif dan penelitian belum dapat membuat vaksin melawan virus Hepatitis C. Genotipe tidak menentukan seberapa parah dan seberapa cepat perkembangan penyakit Hepatitis C, akan tetapi genotipe tertentu mungkin tidak merespon sebaik yang lain dalam pengobatan.

Gejala Hepatitis C

Sering kali orang yang menderita Hepatitis C tidak menunjukkan gejala, walaupun infeksi telah terjadi bertahun-tahun lamanya.

Jika gejala-gejala di bawah ini ada yang mungkin samar :

  • Lelah
  • Hilang selera makan
  • Sakit perut
  • Urin menjadi gelap
  • Kulit atau mata menjadi kuning (disebut “jaundice”) jarang terjadi

Dalam beberapa kasus,Hepatitis C dapat menyebabkan peningkatan enzim tertentu pada hati, yang dapat dideteksi pada tes darah rutin. Walaupun demikian, beberapa penderita Hepatitis C kronis mengalami kadar enzim hati fluktuasi ataupun normal.

Meskipun demikian, sangat perlu untuk melakukan tes jika anda pikir anda memiliki resiko terjangkit Hepatitis C atau jika anda pernah berhubungan dengan orang atau benda yang terkontaminasi. Satu-satunya jalan untuk mengidentifikasi penyakit ini adalah dengan tes darah.

Penularan Hepatitis C

Penularan Hepatitis C biasanya melalui kontak langsung dengan darah atau produknya dan jarum atau alat tajam lainnya yang terkontaminasi. Dalam kegiatan sehari-hari banyak resiko terinfeksi Hepatitis C seperti berdarah karena terpotong atau mimisan, atau darah menstruasi. Perlengkapan pribadi yang terkena kontak oleh penderita dapat menularkan virus Hepatitis C (seperti sikat gigi, alat cukur atau alat manicure). Resiko terinfeksi Hepatitis C melalui hubungan seksual lebih tinggi pada orang yang mempunyai lebih dari satu pasangan.

Penularan Hepatitis C jarang terjadi dari ibu yang terinfeksi Hepatitis C ke bayi yang baru lahir atau anggota keluarga lainnya. Walaupun demikian, jika sang ibu juga penderita HIV positif, resiko menularkan Hepatitis C sangat lebih memungkinkan. Menyusui tidak menularkan Hepatitis C.

Jika anda penderita Hepatitis C, anda tidak dapat menularkan Hepatitis C ke orang lain melalui pelukan, jabat tangan, bersin, batuk, berbagi alat makan dan minum, kontak biasa, atau kontak lainnya yang tidak terpapar oleh darah. Seorang yang terinfeksi Hepatitis C dapat menularkan ke orang lain 2 minggu setelah terinfeksi pada dirinya.

Hubungan Hepatitis C dengan Penyakit Lain

Virus Hepatitis C dan HIV

HIV (penyebab AIDS) dan Hepatitis C memiliki beberapa kemiripan dan perbedaan yang penting. Keduanya adalah virus yang dapat menyebabkan penyakit kronis. Beberapa faktor resiko seperti penggunaan obat injeksi dan transfusi darah sebelum tahun 1992 sering ditemukan kedua virus tersebut. Sekarang ini, hampir sepertiga penderita HIV, terutama yang terinfeksi dari transfusi dan jarum suntik, juga terinfeksi virus Hepatitis C.

Penderita yang terinfeksi virus Hepatitis C dan HIV, Hepatitis C kronisnya lebih cepat dibanding yang HIV-nya negatif.

Diperkirakan sekitar 180 juta penduduk dunia terinfeksi hepatitis C atau sekitar 3 persen dari populasi. Sehingga infeksi Hepatitis C lebih banyak dibandingkan HIV.

Hepatitis C dan virus Hepatitis lainnya

Meskipun semua virus Hepatitis mempengaruhi hati, Hepatitis C berbeda denga Hepatitis B dan Hepatitis A. Perbedaan besarnya adalah tidak ada vaksin untuk Hepatitis C. Virus Hepatitis B sering kali ditularkan melalui hubungan seksual. Hepatitis A, berbeda dengan Hepatitis B dan C tidak menyebabkan penyakit kronis.

Hepatitis C Hepatitis B Hepatitis A
Number of new cases per year 35,000 200,000 150,000
Number of affected people in U.S. 4,000,000 1,200,000
Main routes of transmission
IV Drug use
Transfusions
Needlestick Injuries
Hemodialysis
Tattooing/Body Piercing with Contaminated Needles or Ink
IV Drug use
Transfusions
Needlestick Injuries
Hemodialysis
Tattooing/Body Piercing with Contaminated Needles or Ink
Sexual
Food and Water Contamination
Vaccine No Yes Yes

Hepatitis C dan Hemofilia

Penderita Hemofilia memiliki resiko terinfeksi melalui darah lebih tinggi dibandingkan populasi lainnya karena mereka secara teratur menjalani transfusi darah dan menerima produk darah lainnya.

Pada tahun 1987, prosedur inaktivasi virus mulai diberlakukan di bank darah. Dengan prosedur ini telah dilakukan pemusnahan besar-besaran pada darah yang ada karena adanya virus Hepatitis C. Namun demikian penderita Hemofilia yang menerima produk darah sebelum tahun tersebut memiliki resiko tinggi terinfeksi Hepatitis C.