Jenuh semakin banyaknya gelandangan dan pengemis di Jatim, khususnya di kota Malang, Pemprov Jatim bekerjasama dengan pemda se Malang Raya untuk membersihkan para gelandangan dan pengemis yang biasa beroperasi di sepanjang jalan di daerah kota Malang maupun di kabupaten Malang. Pemprov Jatim telah menyiapkan program Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Menurut kepala biro Bina Kerja Pemprov Jatim, Siswanto mengatakan bahwa saat ini masih dilakukan pembicaraan dengan pemda Malang untuk melakukan penertiban gelandang dan pengemis di Malang. ” Alasan Malang dipilih karena atas permintaan dari pemda setempat ke Pemprov Jatim. Selain itu, dikota itu juga jumlah pengemis dan gelandangan banyak dijumpai di pinggir jalan,” ujarnya, saat ditemui di kantor gubernur Jatim, Senin (4/5). Selama ini, menurut Siswanto,program pembersihan gelandangan dan pengemis hanya dilakukan secara ‘manual’. Setelah diangkut dari jalan raya, mereka hanya dipusatkan di dinas sosial tanpa diberi mata pencaharian memadai untuk kehidupan selanjutnya. Untuk realisasi jangka panjang, Pemprov Jatim kini tengah berusaha meminta data pemda se Malang Raya terkait ‘kekuatan’ pengemis dan gelandangan yang mencari nafkah di jalanan. Hal serupa juga dilakukan dengan meminta data dari pemda-pemda lain di Jatim. Harapannya, akan didapatkan database jumlah pengemis dan gelandangan yang sesungguhnya. ‘’Kalau sudah masuk, kita akan hitung, kira-kira berapa dana yang akan kita berikan untuk mereka. Setelah ketemu jumlah besarannya, kita hitung berapa yang bisa kita penuhi dan berapa yang menjadi jatah pemda setempat. Ini yang kita namanya sharing dananya,’’ jelasnya.

sumber : http://www.berita8.com/