Sepertinya tidak lazim, untuk menyebut ada listrik organik. Karena sebutan organik, biasanya dipadankan dengan aneka bahan makanan. Seperti sayuran atau buah-buahan yang dikenal dengan istilah sayur atau buah organik.
Organik sendiri bermakna menggunakan bahan-bahan alami, sehingga identik dengan ramah lingkungan. listrik organik, juga bermakna sama. Karena energi listrik yang dihasilkan, menggunakan sumber energi alami, dan alat yang dihasilkan dari bahan alami pula. Itu lah mengapa disebut listrik organik.
Seperti energi sinar matahari. Energi ini memang melimpah, di negeri tropis seperti Indonesia. Tetapi masih jarang digunakan. Penyebabnya, karena bahan baku untuk membuat sel surya, masih tergolong mahal.
Pasalnya masih menggunakan bahan-bahan yang tergolong anorganik. Seperti silikon atau copper indium gallium selenide, dll. Situasi ini, membuat peneliti berupaya menemukan bahan organik yang bisa dijadikan bahan pembuat sel surya.
Bahan organik yang bisa digunakan adalah bahan organik, yang memiliki kemampuan menyerap foton sinar matahari pada panjang gelombang sinar tampak. Semakin luas spektrum penyerapannya maka semakin baik kemampuan sel untuk menaikkan tingkat energinya.
Seorang peneliti dari tim pusat studi material dan energi pintar FMIPA Universitas Sebelas Maret Solo, Ari Handono Ramelan yang bekerja sama dengan tim dari Universitas New South Wales, Australia berhasil mengembangkan bunga sepatu, buah duwet, bunga delimadan kunyit sebagai bahan organik penyusun sel surya.
Struktur pewarna, hasil ekstraksi buah atau bunga ini. Berperan menyerap cahaya dan memicu aliran elektron dalam sistem. Lalau ekstraksi ini dicampur dengan semikonduktor nanopori (TiO2) menjadi sebuah lapisan tipis. Sel surya organik ini dikenal dengan nama Dye-Sensitizer Solar Cell (DSSC).
Sejauh ini, kelemahan dari sel surya organik ini adalah tidak tahan terhadap terpaan sinar matahari. Hal ini mengakibatkan sel surya berbahan organik ini memiliki masa pakai yang relatif pendek dibandingkan dengan sel surya berbahan anorganik.
Meski begitu, temuan ini bisa menjadi titik terang. Atas kegamangan juru kampanye hutan greenpeace, Hikmat, yang mendambakan sumber energi yang ramah lingkungan selain murah.
sumber : Portal Greenmining Online
Leave A Comment