JAKARTA, KOMPAS.com – Saat melarikan diri dari keluarga Kerajaan Kelantan, Malaysia, Manohara Odelia Pinot sempat dihalang-halangi. Bahkan, ia sempat melakukan perlawanan agar tidak ditarik kembali.
melepaskan saya,” ujar Manohara saat ditanya bagaimana dapat lari dari pengawasan Kesultanan Kelantan. Manohara memiliki kesempatan untuk kabur saat berada di Hotel Royal Plaza, Singapura.
Saat itu manohara berusaha turun dari lantai 13 hotel itu ke lantai 1 untuk menemui ibunya. Tapi, saat sampai lantai tiga, lift tertahan karena di lantai itu ada kamar Raja Kelantan). Di dalam lift, seperti diceritakan Manohara, ia duduk sambil teriak-teriak dan menekan tombol emergency.
Pada saat itu, kata Manohara, beberapa dokter dari pihak Kesultanan masih sempat berusaha menyuntikkan obat penenang. Namun, ia berhasil menolak dan akhirnya tindakan Manohara dibiarkan ajudan-ajudan Kerajaan Kelantan.
Ia mengaku kecewa terhadap Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, yang dianggap kurang membantu selama kasusnya mencuat selama ini. Namun demikian, ia tak menampik bahwa keberhasilannya kembali di Indonesia saat ini berkat bantuan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).
Sebelumnya, Manohara mengatakan, keberadaannya di Indonesia saat ini berkat bantuan dari Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat dan KBRI di Malaysia, serta kesigapan pihak kepolisian Singapura.
informasi diatas merupakan sebagian kejadian yang dialami perumpuan cantik Manohara, apa yang dia alami kita lihat sangat menyakitkan bathin dan mental, kejadian ini pun berakibat trauma bagi manohara sendiri.
semoga kasus ini tidak menimpa gadis lain karena hal ini merupakan pen
salam kenal..
tentang manohara….
mari kita tunggu apa yang sesungguhnya terjadi.. siapa yang salah… pasti segera terbukti
Yang boleh dari seorang pangeran adalah:
1. Botak. Bahkan uangnyapun tak dapat menolong memperbaiki kepalanya yang botak. I wonder bagaimana mamanya Manohara bisa sebuta itu.
2. Berwajah mirip pelawak. Meskipun baru kali ini saya jumpai yang seperti ini, tapi yaaa sejujurnya si Tengku memang wajahnya mirip Udjo Project Pop. Jadi memang jauh dari berwibawa.
3. (Ini tidak boleh di mata kita, tapi tak berpengaruh di kalangan kerajaan, jadi saya anggap apapun kata kita, bagi mereka ini boleh.)Meregenerasi pola kepemimpinan yang menganut disiplin otoritarian. Biarpun ada PBB, Malaysia adalah negara kerajaan yang notabene identik dengan absolutisme. Rakyatnya saja belum sebebas kita dalam berpendapat. Kesimpulannya, karena mereka menganggap ini sebagai sesuatu yang lumrah, lebih baik orang Indonesia tak perlu tergiur lagi jika kelak dipinang oleh makhluk2 dari dalam kerajaan, karena absolutisme sudah tidak populer lagi untuk jaman sekarang.
Besok kalau United Kingdom sudah menjadi United Republicdom(istilah saya sendiri hehehe), mungkin rakyat Malaysia baru mau menyusul menyusun people power untuk merubah negara mereka menjadi republik. Pada saat itu terjadi, psikopat seperti Fakhry (kembarannya Udjo Project Pop) tak mungkin lagi berkutik.
Saya sangat bersimpati dengan Manohara, makanya saya ingatkan Manohara, “next time find a husband from a democratic country!!”
Oh tak lupa kalau besok ada gerakan GANYANG MALAYSIA, saya orang pertama yang mau jadi relawan. Pasalnya dari asset budaya hingga asset teritorial mau diklaim mereka. Siapa takut? Mereka mewek sama Inggris, kita merengek sama Obama. Setuju?